Shiototo


GREAT WALL (TEMBOK RAKSASA)

Tembok Raksasa atau di sebut juga "Great Wall" adalah bangunan terpanjang yang pernah di bangun dalam sejarah peradaban manusia, dengan panjang 8.850 km. Tembok Raksasa petama kali mulai dibangun pada Zaman Musim Semi dan Gugur (722 SM-481 SM) dan Zaman Negara Perang (453 SM- 221 SM) untuk menahan serangan musuh dan suku-suku dari utara Cina. Negeri-negeri yang tercatat berkontribusi dalam konstruksi pertama antara lain negeri Chu, Qi, Yan, Wei dan Zhao. Dalam periode-periode berikutnya, tembok raksasa bertambah panjang, diperbaiki dan dimodifikasi.


Shiototo - Pada tahun 220 SM di bawah perintah Kaisar Qin Shi Huang, pada dinasti Qin, Jendral Meng Tian mengumpulkan tenaga kerja sebanyak 300 ribu orang untuk menyambungkan tembok-tembok sebelumnya sebagai garis pertahanan untuk menghadapi serangan dari berbagai suku-suku dari utara Cina. Pembangunan yang memakan waktu 9 tahun memerlukan biaya mahal dan mengorbankan rakyat jelata. Tenaga kerja yang jadi korban mencapai jutaan jiwa sehingga negara menjadi lemah. Kebencian rakyat pada kerja paksa tersebut memicu kemarahan petani yang berontak menggulingkan Dinasti Qin. Setelah itu, pembangunan tembok raksasa tidak dilanjutkan.
Tahun 127 SM, saat Kaisar Han Wudi berkuasa (140 SM-87 SM), proyek renovasi dan pembangunan bagian-bagian tembok lama dilaksanakan selama 20 tahun menambah panjang tembok secara keseluruhan menjadi 1000 km. Pada periode pertama Han, tembok raksasa berfungsi sebagai pelindung kawasan barat dari Bangsa Hun yang mengancam rakyat Cina. Setelah pengaruh Hun melemah, pembangunan tembok tidak dilanjutkan. Mulai tahun 39 M, atas perintah Guang Wudi, jendral Ma Cheng memulai kembali proyek pembangunan tembok besar. Pada saat itu, bangsa Hun terpecah menjadi 2 bagian, utara dan selatan. Bangsa Hun utara berhasil ditundukkan oleh Han sementara bagian selatan berdamai. Setelah itu, pembangunan tembok raksasa ditinggalkan karena Cina sudah mempunyai kekuatan militer yang besar.
Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), setelah berhasil menaklukkan bangsa Mongol, tembok raksasa dari periode sebelumnya dikonstruksikan kembali, dengan catatan panjang 5.650 km. Pada masa ini, tembok besar Cina dibagi ke dalam 9 distrik militer yang dilengkapi benteng-benteng pertahanan dan pintu gerbang untuk mengawasi daerah perbatasan. Di atasnya dibuat jalan sebagai jalur transportasi. Pintu gerbang paling timur dinamakan Shanhaiguan dan pintu gerbang paling barat dinamakan Jiayuguan.
Tembok merupakan badan utama arsitektur tembok raksasa.
Fungsinya menghubungkan menara suar, menara pengintai dan pintu gerbang menjadi sebuah garis pertahanan. Ketinggiannya tergantung pada bentuk dataran. Pada daerah-daerah strategis dibuat lebih tinggi. Pada saat melintasi gunung atau daerah dengan bentuk tidak rata dibuat serendah mungkin untuk menghemat bahan dan tenaga. Rata-rata tinggi tembok 23-26 kaki.
Bagian-bagian penting di tembok:
nuqiang, tembok pelindung di sisi atas struktur tembok. Dibangun untuk melindungi tentara dan kuda di atas tembok. Jika tembok raksasa melintasi sisi gunung curam, hanya dibangun satu buah nuqiang untuk menghemat bahan.
duokou, tembok bercelah untuk mengintai. Doukou ini masih dilapisi oleh lapisan tembok lagi sebagai pelindung.
jalur kuda:jalan setapak di sebelah menara pengintai yang bisa dilewati penunggang kuda untuk mencapai bagian atas tembok.
quanmen: pintu melengkung di bagian dalam tembok sebagai jalan masuk ke atas tembok.
Tembok besar Cina disebut-sebut sebagai salah satu bangunan buatan manusia yang terlihat dari ruang angkasa dengan mata telanjang. Namun, setelah dilakukan investigasi oleh para astronot, persepsi tersebut tidak benar. Dari orbit yang rendah, bangunan buatan manusia seperti jalan, kapal laut, kota dan lain-lain memang dapat terlihat, namun pada saat melewati orbit bumi dengan tinggi puluhan ribu kaki, tak satu pun benda di permukaan bumi yang dapat terlihat, termasuk Tembok Raksasa Cina.
Hal ini dikuatkan oleh pernyataan NASA: "The Greatwall can barely be seen from the Shuttle, so it would not be possible to see it from the moon with the naked eye".
“Tembok Raksasa Cina ini hampir tidak terlihat dari dalam Kapsul pesawat (antariksa), sehingga tidak mungkin dapat terlilat dari bulan dengan mata telanjang ”
Astronot Cina pertama yang diluncurkan di ruang angkasa pada tahun 2004, Yang Li-wei, juga menyatakan bahwa ia tidak dapat melihat bangunan tersebut.



Tidak ada komentar